Jumat, 30 September 2016

Hakikat cinta menurut pandangan islam

Pernahkah kita bertanya, apa hakikat sebuah cinta? "Kapan kita dapat bersenang-senang dengan kenikmatan dan kegembiraan cinta? Memang tepat kalian bertanya tentang hakikat cinta yang sebenarnya dan bukan cinta yang palsu. Cinta yang sudah matang (cinta orang dewasa) dan bukan cinta anak remaja yang cepat berkobar dan cepat padam. Cinta yang dimaksud di sini adalah perasaan yang sudah matang. Yaitu perasaan yang dapat membedakan antara perasaan dengan kecantikan yang dangkal, dengan perasaan hakiki dan dengan perasaan cinta seseorang terhadap sifat-sifat yang sesuai dengan cinta ini. Perasaan cinta yang matang dan sadar ini adalah perasaan cinta yang mengetuk pintu hati orang yang sudah dewasa untuk memikul akibat-akibatnya. Maksud kata-kata tersebut adalah sulitnya menjalankan kehidupan perkawinan. Perasaan cinta inilah yang diberkahi oleh Islam. Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhu bahwasanya ada seorang laki-laki berkata, "Ya Rasulullah, kami memiliki seorang anak yatim perempuan yang dilamar oleh dua orang pemuda, yang satu kaya dan yang satu miskin. Akan tetapi dia menginginkan pemuda yang miskin, sedangkan kami menginginkan pemuda yang kaya." Maka Rasulullah shalhllahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada yang bisa dilihat lebih indah oleh orang-orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan." (Hadits riwayat Ath-Thabarani dan Ibnu Majah) Pandangan adalah kejahatan pertama yang menyalakan rasa cinta. Berapa banyak pandangan yang dihujamkan ke dalam hati yang memilikinya seperti terhujamnya anak panah tanpa busur dan tanpa tali busur. Dengan demikian tidak dibolehkan memandang dengan pandangan yang lama, membakar dan mendalam kepada rahasia-rahasia kecantikan seseorang kecuali dia hendak menikah. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyarankan kepada orang yang hendak menikah untuk melihat perempuan yang hendak dipinangnya atau sebaliknya agar dia dapat mengetahui rahasia-rahasia kecantikan yang ada pada diri orang yang akan dipinangnya dan wanita yang dipinangnya juga mengetahui rahasia-rahasia ketampanan yang dimilikinya. Karena hal itulah yang dapat menimbulkan rasa cinta di dalam hati keduanya. Rasa cinta itu tidaklah muncul dari kecantikan dan keindahannya Akan tetapi cinta adalah sesuatu yang membuat jiwa merasa bertanggung jawab Dari Muhammad bin Salmah, dia berkata, saya telah meminang seorang perempuan. Selanjutnya, secara diam-diam aku mendatanginya, sehingga saya dapat melihatnya di bawah pohon korma miliknya. Kemudian perempuan itu berkata kepadanya, "Apakah kamu melakukan hal ini sedangkan kamu adalah shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ?” Maka mendengar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, "Apabila Allah telah memberikan keinginan di dalam hati seseorang untuk meminang seorang perempuan, maka tidak apa-apa baginya untuk melihat kepadanya." (Hadits riwayat Ibnu Majah dan IbnuHayyan dengan sanad orang lain) Dibawah ini adalah percakapan yang terjadi antara Abdul Muluk bin Marwan dan Batsinah. Dia menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki rasa di dalam kecantikan. Dan perasaan itu terkadang tergantung bukan pada postur luarnya saja. Adapun dorongan yang datang dari dalam jiwa itulah yang lebih kuat daripada dorongan yang datang dari kecantikan yang dapat dilihat. "Ruh itu laksana pasukan yang dikerahkan seberapa jauh pasukan itu saling mengenal, sejauh itu pula mereka akan bersatu. Dan seberapa jauh mereka tidak saling mengenal, sejauh itu pula mereka akan berselisih." Kemudian Batsinah masuk ke ruangan Abdul Muluk bin Marwan. Dan Marwan berkata kepadanya, "Saya tidak melihat sesuatu pun pada dirimu apa yang dikatakan sebagai kecantikan. Maka Batsinah menjawab, "Wahai Amirul Mu'minin, sesungguhnya dia belum melihat diriku dengan mata kepalanya sendiri seperti engkau melihatku saat ini." Kemudian Marwan bertanya, "Bagaimana saya dapat melihat dirinya dalam kerinduannya?" Batsinah menjawab, "Dapat dilakukan sebagaimana seorang penyair berkata: Tidak, demi tunduknya jiwa kepada cinta. Diriku berada dalam lindungannya itu hanyalah cerita Tidak ada keinginan dan ungkapannya. Tak ada cinta kecuali hanya pandangan dan ucapan Demikianlah pernikahan itu dapat terwujud. Pernikahan adalah langkah awal di atas jalan percintaan yang selamat untuk memakmurkan alam dan mendorong perahu kehidup cvan di dalam bahtera kebahagiaan, ketentraman dan ketenangan. Angin sepoi-sepoi yang lembut dan segar berhembus kepadanya. Hati merasa senang dan jiwa merasa nikmat. Itulah makna hakiki yang terdapat dalam firman Allah Subhaanahu wa Ta'aala, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. " (Qs. Ar-Ruum (30): 21) Sumber : http://islamiwiki.blogspot.co.id/2013/10/hakikat-cinta-menurut-pandangan-islam.html?m=1#.V-5gA8iFZAg

Keutamaan Pedagang Yang Jujur Dan Amanah

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasuluillah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti).”[1] Hadis yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan seorang pedagang yang memiliki sifat-sifat ini, karena dia akan dimuliakan dengan keutamaan besar dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan dikumpulkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat. Imam ath-Thiibi mengomentari hadis ini dengan mengatakan, “Barangsiapa yang selalu mengutamakan sifat jujur dan amanah, maka dia termasuk golongan orang-orang yang taat (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala); dari kalangan orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid, tapi barangsiapa yang selalu memilih sifat dusta dan khianat, maka dia termasuk golongan orang-orang yang durhaka (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala); dari kalangan orang-orang yang fasik (buruk/rusak agamanya) atau pelaku maksiat”.[2] Beberapa faidah penting yang dapat kita petik dari hadis ini: – Maksud sifat jujur dan amanah dalam berdagang adalah dalam keterangan yang disampaikan sehubungan dengan jual beli tersebut dan penjelasan tentang cacat atau kekurangan pada barang dagangan yang dijual jika memang ada cacatnya.[3] – Inilah sebab yang menjadikan keberkahan dan kebaikan dalam perdagangan dan jual beli, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kalau keduanya (pedagang dan pembeli) bersifat jujur dan menjelaskan (keadaan barang dagangan atau uang pembayaran), maka Allah akan memberkahi keduanya dalam jual beli tersebut. Akan tetapi kalau kaduanya berdusta dan menyembunyikan (hal tersebut), maka akan hilang keberkahan jual beli tersebut”.[4] – Berdagang yang halal dengan sifat-sifat terpuji yang disebutkan dalam hadis ini adalah pekerjaan yang disukai dan dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat y, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis yang shahih.[5] Adapun hadis “Sembilan persepuluh (90 %) rezeki adalah dari perniagaan”, maka ini adalah hadis yang lemah, sebagaimana yang dijelaskan oleh syaikh al-Albani.[6] – Maksud dari keutamaan dalam hadis ini: “…bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti)” bukanlah berarti derajat dan kedudukannya sama persis dengan derajat dan kedudukan mereka, tapi maksudnya dikumpulkan di dalam golongan mereka, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا. ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا “Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan (dikumpulkan) bersama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.” (QS an-Nisaa’: 69-70)[7]. Sumber : http://googleweblight.com/?lite_url=http://pengusahamuslim.com/2884-pedagang-jujur-dan-1533.html&ei=XGgNY_oU&lc=id-ID&s=1&m=843&host=www.google.co.id&ts=1475239565&sig=AF9NedkWSLusJx9IxUnZgQSHHt9CiFLtNA

Belajar dari Khadijah Binti Khuwailid

Kisah tentang wanita mulia Ummul-Mukminat Khadijah Radhiyallahu Anha merupakan kisah yang penuh dengan kemuliaan, kisah yang penuh dengan teladan. Tinta-tinta sejarah telah mencatat keistimewaan yang dimilikinya. Ia meninggalkan teladan indah untuk para mukminah, bukan hanya dalam ber-akhlaqul karimah tetapi juga bagaimana ia beribadah, berkeluarga, dan bermuamalah. Segala keitimewaan yang dimilikinya menjadikan ia perempuan beruntung sepanjang masa. Beliau merupakan isteri pertama Nabi Muhammad. Beliau adalah Ummul Mukminin istri Rasulullah yang pertama, wanita pertama yang mernpercayai risalah Rasulullah, dan wanita pertama yang melahirkan putra-putri Rasulullah. Dia merelakan harta benda yang dimilikinya untuk kepentingan jihad di jalan Allah. Ia mendapatkan cinta sejati dari kekasih Allah. Bahkan ia wanita pertama yang mendapatkan kabar gembira masuk syurga serta mendapatkan ucapan salam dari Allah Ta’ala. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Wahai Khadijah, ini malaikat Jibril telah datang dan menyuruhku untuk menyampaikan salam dari Allah kepada-mu dan memberikan kabar gembira kepadamu dengan rumah yang terbuat dari kayu, tidak ada keributan dan rasa capai di dalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Keistimewaan tersebut sesungguhnya tidak serta merta datang kepada ibunda kita Khadijah, namun hal tersebut karena ia begitu mempesona. Ia dengan penuh kerelaan mengorbankan harta dan jiwanya untuk dakwah Rasulullah. Dengan kematangan, kebijaksanaan, dan integritas dirinya, Khadijah menyokong, membangkitkan tekad, dan mengobarkan semangat dakwah Rasul. Cintanya yang besar mampu memberikan yang terbaik kepada Rasulullah sehingga sang suamipun amat mencintainya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda, إِنِّي قَدْ رُزِقْتُ حُبَّهَا “Sesungguhnya aku telah diberi karunia dengan cintanya Khadijah kepadaku.” (HR. Muslim) Imam An Nawawi Rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini merupakan isyarat bahwa kita selaku umat Rasulullah harus selalu mencintai beliau Khadijah Radhiyallahu Anha. Khadijah adalah putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Qurasyiyah al-Asadiyah. Dijuluki ath-Thahirah yakni yang bersih dan suci. Sayyidah Quraisy ini dilahirkan di rumah yang mulia dan terhormat kira-kira 15 tahun sebelum tahun fill (tahun gajah). Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang baik dan mulia. Lalu pada gilirannya beliau menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai seorang yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena itulah banyak laki-laki dari kaumnya menaruh simpati kepadanya. Ibunda Sayyidah Khadijah Fatimah binti Za’idah bin Al Ashamm bin Ruwahah bin Hajar bin Abdullah bin Ma’ish, bin Amir bin Luhay. Ibunda Fatimah adalah Halah binti Abdul Manaf bin Al Harits yang tersambung pada Luhay bin Ghalib. Masing masing silsilah ayahanda dan ibundanya berasal dari keturunan Quraisy yang terhormat dan mulia. Pribadi Muslimah Yang Baik Muncul Dari Keluarga dan Lingkungan Yang Baik Khadijah dididik oleh orang tuanya sendiri sebagai sosok yang santun dan tidak sombong akan kebangsawanannya, selalu menjaga martabat dan kesucian dirinya sehingga beliau mendapatkan gelar Ath Thahirah (perempuan suci). Khadijah digelari Ath Thahirah karena ia terjaga dari penyebahan kapada patung dan berhala. Ia tidak pernah bergabung pada wanita yang suka berpesta pora. Pada masa Jahiliyah pesta pora sering dilakukan di rumah rumah dengan pesta arak, nyanyi nyanyian dansa, dan kesenangan lainnya. Ayahnya, Khuwalid bin Asad, adalah tokoh pembesar Quraisy yang terkenal hartawan dan dermawan. Khuwalid sangat mencintai keluarga dan kaumnya, menghormati tamu dan memberdayakan orang miskin. Ia termasuk sahabat Abdul Muthalib, kakek Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Ayah Khadijah juga merupakan delegasi Quraisy yang pernah di utus ke Yaman untuk memberi ucapan selamat kepada Rajanya yang berbangsa Arab yaitu Saif bin Dziyazin, atas keberhasilannya mengusir bangsa Abbessinia dari negerinya. Peristiwa ini terjadi dua tahun sesudah penyerangan Makkah pada tahun gajah. Sejarah tidak melupakan peran Khuwalid, ayah Sayyidah Khadijah ketika ia berdiri di hadapan Tuba, Raja Yaman yang datang ke Mekkah untuk berhaji. Raja itu ingin mengambil hajar aswad dan membawanya ke Yaman. Khuwalid menghadang pasukan Yaman dan menjelaskan kepada mereka bahwa tindakan itu akan mendatangkan murka Allah dan penguasa tempat itu tidak akan membiarkannya. Khuwalid dan para pengikutnya menghadang pasukan Raja Yaman sehingga ia diliputi rasa takut akan laknat yang mungkin menimpahnya. Kata kata Khuwalid terus terngiang-ngiang di pikiran Raja, Ketika Raja itu memasuki Ka’bah dan tidur di sana, ia mengalami mimpi buruk seakan akan nestapa dan laknat dasyat membinasakan dan menghancurkannya. Akhirnya dia membatalkan niatnya dan kembali ke Yaman dengan tagan hampa. Kedua orang tua Khadijah adalah keluarga terbaik di tengah kaumnya dan keluarga paling kaya. Khadijah dibesarkan di rumah megah yang sarat materi. Kendati demikian ia didisiplinkan oleh perilaku yang mulia, dan keluarganya dikenal taat beragama. Keluarga itu diselamatkan dari banjir besar yang menerjang Makkah dan menenggelamkan sebagian besar rumah keluarga Quraisy. Allah menjaga Khadijah mulai masa kanak-kanak hingga beranjak dewasa. Ia mendapat perlindungan khusus dari Allah karena kelak ia akan menjadi ibu bagi orang orang beriman. Pernikahan Khadijah Sebelum Menikah Dengan Rasulullah Telah menjadi kebiasaan keluarga Quraisy untuk menikahkan puterinya diusia belia. Jika seorang anak telah melewati usia 10 tahun, maka ia akan dinikahkan. Dan tidak ada yang berani melamar Khadijah dalam suku Quraisy terkecuali mereka yang telah dikenal memiliki keutamaan dan kemualian keturunannya. Sebelum menikah dengan Rasulullah Siti Khadijah pernah dua kali menikah. Suami pertama Khadijah adalah Abu Halah an Nabbasy Ibnu Zurarah At Taymi, yang wafat dan meninggalkan kekayaan yang banyak, juga jaringan perniagaan yang luas dan berkembang. Abu Halah wafat meningalkan dua anak laki laki yaitu Hindun dan Halah. Pernikahan kedua Khadijah adalah dengan Atiq Ibnu Aid Al Makhzumi, yang juga wafat dengan meninggalkan kekayaan dan perniagaan. Dengan demikian, Khadihah menjadi orang terkaya yang ada di Suku Quraisy. Dari suaminya yang kedua ini Khadijah memiliki seorang anak yang lagi-lagi diberi nama Hindun. Hindun menikah dengan sepupunya sendiri yang bernama Shafiy Ibnu Umayyah Ibnu Aidz Al Makhzumi. Keturunan Khadijah ini sempat tinggal di Madinah dan sering disebut dengan Bani Thihira yang berarti keturunan wanita suci. Kesuksesan Khadijah dalam bidang bisnis tidak hanya dikarenakan harta warisan dari kedua orang tua dan mantan suaminya yang berasal dari keluarga kaya raya, tetapi hal itu tidak lepas dari sikap baik terhadap ralasi bisnis dan kepuduliannya terhadap para pekerjanya serta sikapnya yang selalu berhati-hati dalam berbisnis. Sikapnya itulah yang membuat bisnis Khadijah sangat maju sampai keluar kota Mekkah. Khadijah Cerdas Dalam Memilih Asisten Bisnis Maupun Pasangan Khadijah memiliki seorang pegawai yang dapat dipercaya yaitu Maysarah. Dia dikenal sebagai orang ikhlas dan berani, sehingga Khadijah pun berani untuk melimpahkan tanggung jawab untuk pengangkatan pegawai baru yang akan mengiringi dan menyiapkan kafilah, menentukan harga, dan memilih barang dagangan. Suatu hari, Khadijah hendak mengirim kafilah dagang ke negeri Syam. Ia mencari seseorang yang dapat diutusnya ke Syam untuk mengawasi dan memimpin rombongan dagang tersebut. Saat itu, masyarakat Mekkah sedang ramai membicarakan Muhammad bin Abdullah, seorang pemuda yang bisa menjaga kejujuran dan keluhuran budi di tengah rekan rekan sebayanya yang sibuk berfoya-foya. Khadijah berfikir kenapa tidak Muhammad saja yang diutusnya untuk ke Syam? Muhammad adalah sosok yang jujur, dan kejujuran sangat penting dalam perdagangan. Tetapi, Khadijah tidak pernah mendengar Rasulullah memiliki pengalaman dalam berdagang. Pilihan itu sebenarnya beresiko, namun Khadijah hanya mengandalkan firasat dan nalurinya yang jarang salah. Akhirnya Khadijah pun memanggil Muhammad dan mengajaknya berbincang-bincang mengenai perdagangan. Dalam perbincangan itu, Khadijah menangkap kesan bahwa Nabi Muhammad merupakan pemuda yang cerdas, santun, pandai menjaga diri, dan berpenampilan sempurna. Nabi Muhammad terlihat begitu tenang ketika diam dan terlihat begitu berpengaruh ketika berbicara. Ia selalu memperhatikan lawan bicaranya, mendengarkan dengan teliti, dan tidak pernah memperlihatkan sikap setengah-setengah. Sebagai seorang pedagang yang berpengalaman, Khadijah tahu bahwa Muhammad adalah orang yang ia cari. Khadijah berkata: “Aku memanggilmu berdasarkan apa yang kudengar dari orang orang tentang perkataanmu yang jujur, integritasmu yang terpercaya, dan akhlakmu yang mulia. Aku memilihmu dan aku membayarmu dua kali lipat dari apa yang bisa kau terima dari orang lain di kaummu” Nabi Muhammad pun menerima tugas itu dengan senang hati. Setelah menerima tugas dari Khadijah, Rasulullah segera bergegas menuju pamannya, Abu Thalib, untuk menceritakan tawaran kerja yang baru saja diterimanya. Abu Thalib pun bergembira dan berkata” “Ini adalah rezeki yang Allah berikan kepadamu” Hari keberangkatan pun tiba, penduduk Makkah, termasuk para paman Nabi Muhammad, beramai-ramai mengantar kafilah ke perbatasan kota. Kafilahpun bertolak menuju Syam. Dalam ekspedisi dagang ke Syam ini, Nabi Muhammad dibantu oleh Maysarah. Khadijah berpesan agar Maysarah tidak membantah perintah Nabi Muhammad atau pun menentang pendapatnya. Urusan perdagangan di Syam ternyata berjalan lancar. Barang-barang habis terjual. Laba yang luar bisa besar pun didapat. Sebelum pulang, kafilah ini membeli barang barang lain untuk dijual kembali ke Mekkah. Setelah semua urusan selesai, kafilah ini pun beranjak pulang. Sesampainya di sebuah lembah (sekarang dikenal dengan nama Wadi Fatimah) di luar Makkah, Maysarah berkata kepada Muhammad: “Pergilah kepada Khadijah! Laporkan semua yang engkau alami dan keuntungan yang engkau peroleh dalam ekspedisi ini” Nabi Muhammad lalu maju bersama para pemuda lain yang baru saja datang dari perjalanan jauh. Mereka memasuki kota yang diikuti kafilah yang berjalan perlahan di belakang mereka. Para lelaki menyambut kedatangan mereka di jalan jalan. Para wanita memandangi mereka dari atap rumah. Waktu siang hari, Khadijah sedang berada dengan wanita lainnya di bagian atas rumahnya. Ia dapat melihat Nabi Muhammad menunggangi unta kecil berwarna merah memasuki kota. Ada 2 malaikat menaunginya. Para wanita itu terkejut. Betapa gagah Nabi Muhammad, betapa agung wibawa yang dipancarkannya. Betapa dari jauh ia telihat begitu indah dan mengesankan. Sebagaimana tradisi Quraisy setelah pulang dari perjalanan jauh, Nabi Muhammad pun langsung menujuh Ka’bah untuk melakukan thawaf. Setelah itu barulah ia menghadap Khadijah. Kepada Khadijah, Muhammad menyampaikan yang ia alami selama perjalanan, termasuk keuntungan besar yang diperolehnya dan barang-barang yang dibelinya di Syam. Khadijah menerima laporan itu dengan gembira. Apalagi setelah diketahui bahwa barang-barang yang dibeli di Syam laku terjual di Mekkah dengan keuntungan berlipat ganda. Pada kesempatan lain Maysarah juga menghadap ke Khadijah sambil menceritakan kejadian kejadian aneh yang ditemuinya sepanjang perjalanan. Suatu hari dalam perdagangan menuju Syam, Maysarah melihat kejadian aneh di tengah matahari yang cukup terik, gulungan awan selalu mengikuti perjalanan Nabi Muhammad seolah melindungi Muhammad dari sengatan matahari. Kejadian ini membawa kesan mendalam dalam hati Maysarah. Lebih-lebih setelah dia mendengar perkataan dari seorang Rahib bahwa Nabi Muhammad adalah laki-laki yang ditunggu-tunggu oleh bangsa Arab yang kedatangannya telah ditulis di dalam kitab Taurat dan Injil. Maysarah juga bercerita kepada Khadijah tentang tingkah laku Muhammad di sepanjang perjalanan. Semua itu menunjukan kejujuran, keluhuran budi, dan kelembutan hatinya. Cerita-cerita Nabi Muhammad itu meresap ke dalam jiwa Khadijah dan pada dasarnya Khadijah pun telah merasakan adanya kejujuran, amanah, dan cahaya yang senantiasa menerangi wajah Nabi Muhammad. Untuk Membentuk Pribadi Muslim Harus Menanamkan Cinta Kepada Allah Dan Rasul-Nya Khadijah mulai bertanya tanya perasaan apa yang ada di dalam hatinya. Mengapa ia merasa kagum ketika melihat Nabi Muhammad memasuki kota Mekkah dengan untanya? Tidak salahkan penglihatannya ketika dua malaikat menaungi Nabi Muhammad? Rasa gembira ketika mendengar Nabi Muhammad memperoleh keuntungan besar di Syam, benarkah rasa itu timbul hanya karena kabar keuntungan besar yang didapatnya? Bagaimana ia menyikapi cerita cerita aneh yang dikabarkan oleh Maysarah? Sebenarnya Khadijah telah mencoba untuk tidak memikirkan pertanyaan pertanyaan itu. Tetapi semakin keras dia berusaha untuk melupakannya, semakin sering pikiran pikiran itu muncul di kepalanya. Dan anehnya, Khadijah merasa bahagia dengan semua itu. Ia bertanya bertanya, apakah rasa kagum itu seperti apa yang dirasakan oleh orang orang quraisy? Khadijah tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan itu. Ia seorang wanita yang dikenal dengan kecerdikan dan ketajaman pikiran, ternyata tidak dapat menangani persoalan yang terkesan sederhana ini. Di ujung rasa bimbangnya, Khadijah pergi menemui sepupunya, Waraqah Ibnu Naufal yang dikenal akan pengtahuannya tentang orang orang terdahulu. Waraqah mengatakan bahwa akan muncul Nabi yang akan membawa manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya Allah. Waraqah berharap dirinya dikaruniai umur panjang sehingga ia bisa beriman, mengikuti ajaran ajaran Nabi itu, dan membelanya menghadapi musuh musuhnya. Perbincangan dengan waraqah meberi kesan mendalam pada Khadijah. Ia kembali memikirkan Nabi Muhammad, pemuda yang mengagumkan itu. Khadijah percaya sepenuhnya akan kebenaran perkataan Waraqah. Ia tahu bahwa perasaan cinta yang timbul di hatinya adalah perasaan yang wajar bagi wanita mulia yang mendambakan seorang pendamping hidup yang dapat dipercaya. Bahkan ia juga meyakini bahwa cinta itu merupakan anugerah Tuhan kepada dirinya, bahwa Tuhan menghendakinya untuk terlibat dalam rancana besar-Nya bagi manusia. Khadijah kemudian memutuskan untuk menikah dengan Nabi Muhammad dan mengambil inisiatif untuk meminangnya. Singkat cerita, Khadijah langsung mengundang Nabi Muhammad ke kediamannya. Di sana dengan berani, Khadijah mengungkapkan secara langsung pinangannya. Hal itu memberikan rasa percaya diri yang tinggi, sekaligus keberanian menyampaikan perasaannya tanpa perantara. Perhatikan ucapan Khadijah kepada Muhammad berikut ini: “Wahai anak pamanku, aku berhasrat menikah denganmu atas dasar kekerabatan, kedudukanmu yang mulia, akhlakmu yang baik, integritas moralmu, dan kejujuran perkataanmu.” Ketika itu Khadijah berusia 40 tahun, namun dia dari golongan keluar yang terhormat, kaya raya, sehingga banyak pemuda Quraisy yang ingin menikahinya. Nabi Muhammad pun menyetujui Permohonan Khadijah tersebut. Maka dengan salah seorang pamannya, Nabi Muhammad pergi menemui Paman Khadijah yang bernama Amru bin As’ad untuk meminang Khadijah. Hari pernikahan yang ditunggu tunggu itupun datang. Nabi Muhammad didampingi oleh Bani Hasyim yang dipimpin oleh Abu Thalib dan Hamzah. Hadir juga bani Mudhar, sedangkan Khadijah didampingi oleh bani Asad yang dipimpin oleh Amr ibnu Asad. Pernikahan itu sendiri dilaksanakan 2 bulan 15 hari setelah Nabi Muhammad datang dari Syam. Mahar yang diberikan kepada Khadijah adalah 20 ekor unta. Usia Nabi Muhammad saat itu adalah 25 tahun. Khadijah adalah istri pertama dan menjadi istri satu satunya sebelum ia meninggal. Pribadi Muslim Yang Baik Adalah Pribadi Yang Saling Tolong Menolong Dalam Ketaatan Dan Kebaikan Ketika Rasulullah menceritakan pengalamannya pada peristiwa turunnya wahyu pertama melalui malaikat Jibril, yang mana beliau merasa ketakutan dan menggigil menyaksikan bentuk malaikat Jibril dalam rupa aslinya di Gua Hira, yang merupakan hasil tahanuts atau menyendirinya beliau selama beberapa waktu, maka Khadijahlah yang pertama dapat mengerti makna peristiwa itu, beliau menenangkan dan memotivasi beliau, bahkan membenarkan statement untuk menyamankan hati Rasulullah sambil berkata: “Demi Allah, sesungguhnya Allah selamanya tidak akan pernah menghinakanmu. Demi Allah sungguh engkau telah menyambung tali silaturahim, jujur dalam berkata, membantu orang yang tidak bisa mandiri, engkau menolong orang miskin, memuliakan (menjamu) tamu, dan menolong orang-orang yang terkena musibah”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Khadijah adalah wanita dan orang yang pertama yang mengakui Kenabian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Khadijah membela suaminya dengan harta dan dirinya sendiri dalam menegakkan kalimat tauhid, serta selalu menghiburnya dalam duka derita yang dialaminya dari gangguan kaummnya yang masih ingkar terhadap kebenaran agama Islam, menangkis segala serangan caci maki yang dilancarkan oleh bangsawan-bangsawan dan hartawan Quraisy. Pada awal masa dakwah Islam yang berat, berbagai serangan pun datang dari pihak yang tidak menyukai Rasulullah karena dianggap telah menyebarkan bid’ah di antara mereka. Akhirnya pemuka Quraisy bersikeras memboikot Rasulullah bersama keluarga dan orang-orang yang mengikuti beliau. Setelah berakhirnya pemboikotan kaum Quraisy terhadap kaum muslimin yang berlangsung selama sekitar 3 tahun yang membuat Bani Hasyim harus makan rumput kasar padang pasir. Namun Khadijah tetap setia menemani Rasulullah. Siti Khadijah sakit keras akibat beberapa tahun menderita kelaparan dan kehausan. Semakin hari kondisi kesehatan badannya semakin memburuk. Dalam sakit yang tidak terlalu lama, Khadijah wafat pada usia 65 tahun pada tanggal 10 Ramadhan tahun ke-10 kenabian, atau tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah tepatnya 619 Masehi. Khadijah dimakamkan di dataran tinggi Makkah, yang dikenal dengan sebutan Al Hajun. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sebaik-baik wanita (di masa lalu) adalah Maryam binti Imran. Sebaik-baik wanita (setelah masa itu) adalah Khadijah binti Khuwailid.” Karena itu, peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk jiwa Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah saat itu. Karena dua orang yang dicintainya (Khadijah dan Abu Thalib) telah wafat, maka tahun tersebut disebut sebagai ‘Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah. Khadijah meninggal setelah mendapatkan kemuliaan yang tidak pernah didapatkan oleh wanita lainnya, Dia adalah Ummul Mukminin istri Rasullulah yang pertama, wanita pertama yang mempercayai risalah Rasulullah. Dialah orang pertama yang mendapat kabar gembira bahwa dirinya adalah ahli surga. Sumber : http://googleweblight.com/?lite_url=http://darussalam-online.com/belajar-dari-khadijah-binti-khuwailid/&ei=xMci-Zsc&lc=id-ID&s=1&m=843&host=www.google.co.id&ts=1475238906&sig=AF9NedmxaF7Uk-XD-iW99Bq0qpKBd-LSAw

Faktor-Faktor Pembentuk Kelompok Sosial serta Penjelasannya dan contohnya

Faktor-Faktor Pembentuk Kelompok Sosial Faktor Pembentuk kelompok sosial mencakup faktor pendorong dan faktor pembentuk. Berikut penjelasannya tentang Faktor Pendorong: Faktor Pendorong Dalam proses pembentukan kelompok sosial, ada faktor yang mendorong manusia untuk membentuk kelompok sosial. Adapun faktor pendorong kelompok sosial yang ada di lingkungan masyarakat, antara lain: Adanya Dorongan untuk mempertahankan Hidup Manusia yang telah membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial, secara tidak langung telah berusaha untuk mempertahankan diri. Hal ini dikarenakan manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Misalnya, keluargamu akan mengadakan acara dan membutuhkan bantuan orang lain untuk menyiapkan acara tersebut. Adanya Dorongan untuk menigkatkan Efisiensi dan Efektifitas Kerja Di era modern seperti sekarang ini, manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif, efisien, serta memperoleh hasil kerja yang maksimal. Untuk contohnya, misalnya seperti dalam sebuah kerja kelompok adanya pembagian yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan maksimal. Adanya Dorongan untuk Meneruskan Keturunan Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai sifat alamian untuk meneruskan keturunan. Dengan adanya keturunan, maka dapat membentuk kelompok sosial. Faktor Pembentuk Keluarga merupakan kelompok sosial yang paling sederhana. Hampir semua manusia pada awalnya adalah anggota kelompok keluarga. Lalu apa saja faktor pembentuk kelompok sosial. Berikut penjelasannya. Kedekatan Pengaruh tingkat kedekatan tidak dapat diukur dalam kelompok sosial. Kelompok sosial terdiri dari beberapa individu yang saling beriknteraksi. Semakin dekat jarak geografis antarindividu maka mereka akan saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Kesamaan Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Persamaan yang dimaksu, seperti kesamaan minat, kepentingan, kepercayaan, nilai, usia, karakter, maupun lainnya. Sumber : http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.gerbangilmu.com/2016/07/faktor-faktor-pembentuk-kelompok-sosial.html&ei=PzKPvoqa&lc=id-ID&s=1&m=843&host=www.google.co.id&ts=1475238471&sig=AF9NedlzMz066jI4L7qIDfk9TJ6e-4IPrg

Pengertian Masalah Sosial Dan Contohnya Maupun

A. Inilah penjelasan tentang masalah sosial Yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang tidak ideal, atau definisi masalah sosial yaitu keditaksesuaian unsur-unsur masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang dapat muncul dari keadaan masyarakat yang kurang atau tidak ideal, maksudnya selama terdapat kebutuhan dalam masyarakat yang tidak terpenuhi secara merata maka masalah sosial akan tetap selalu ada didalam kehidupan. B. Beberapa contoh masalah sosial 1. Kemiskinan Yaitu merupakan suatu keadaan yang dimana terjadi ketidak mampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar dalam kehidupan, diantaranya seperti: sandang, pangan dan papan. Kemiskinan bukan hanya terjadi di daerah-daerah plosok saja akan tetapi dapat terjadi juga di daerah perkotaan. Baca juga tentang: Pengertian kelompok sosial dan menurut para ahli terlengkap. Arti dari masalah sosial? | sumber gambar: www.sesawi.net penjelasan masalah sosial? | sumber gambar: www.sesawi.net 2. Pengangguran Pengangguran merupakan salah satu contoh dari permasalahan sosial saat ini, meningkatnya jumlah pengangguran biasanya disebabkan oleh jumlah penduduk yang semakin meningkat sedangkan jumlah lapangan kerja yang masih terbatas atau masih sedikit, hal seperti ini harus segera di atasi oleh pemerintah dengan cara menyediakan lapangan kerja yang banyak supaya dapat mengurangi jumlah pengangguran. 3. Masalah pada pendidikan Kurangnya pendidikan merupakan salah satu masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat, misalnya seperti banyak anak-anak membantu orang tuanya untuk mencari nafkah, hal ini disebabkan karena ketidakmampuan mereka dalam membiayai sekolah. Itulah diatas beberapa contoh tentang masalah sosial, sebenarnya masih banyak contoh yang lainnya. Baca juga: Mengenal pengertian ilmu sosial dan menurut para ahli. C. Inilah 4 Faktor yang dapat menimbulkan masalah sosial Masalah sosial dalam kehidupan masyarakat sangatlah banyak akan tetapi sebenarnya terdapat 4 (empat) faktor utama yang menyebabkan timbulnya masalah sosial, yang diantaranya seperti berikut ini: 1. Faktor Ekonomi Masalah dalam ekonomi biasanya berupa masalah pengangguran, kemiskinan dan lain-lain. Dalam masalah ini biasanya yang harus bertanggung jawab adalah pemerintah, karena pemerintah kurang menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Jika masyarakat mengalami permasalahan ini akan mengakibatkan sangat rentannya anggota masyarakat untuk melakukan tindakan kriminalitas dan kekurangan ekonomi dapat dijadikan suatu alasan atau pembenaran dalam melakukan tindakan tersebut. Faktor ekonomi juga dapat dijadikan sebagai acuan maju atau tidaknya suatu negara serta faktor ekonomi dapat mempengaruhi masalah sosial pada aspek psikologis dan biologis masyarakat. 2. Faktor Budaya Faktor ini maksudnya kebudayaan yang semakin berkembang pada masyarakat akan mempunyai peran yang dapat memicu timbulnya masalah sosial. Misalnya seperti pernikahan pada usia dini, kawin-ceraii, kenakalan pada remaja dan lain-lain atau seperti saat ini negara kita sedang terus menerus dimasuki budaya asing. Faktor ini harus mendapat perhatian secara serius karena kebudayaan pada suatu negara dapat mencerminkan kebiasaan masyarakatnya. Dengan mempelajari atau mendalami pendidikan agama mungkin dapat mencegah, menyadarkan ataupun menyaring budaya asing yang masuk. 3. Faktor Biologis Selanjutnya adalah faktor biologis, faktor ini dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial misalnya seperti kurang gizi, penyakit menular dan lain-lain. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas-fasilitas kesehatan yang layak dan dapat terjadi juga karena kondisi ekonomi maupun pendidikan masyarakat yang tidak mencukupi. Jadi sebagian besar kondisi dari biologis masyarakat mudah terjangkit penyakit, untuk solusinya mungkin pada saat ini dengan cara meningkatkan fasilitas-fasilitas kesehatan dan memberikan pengetahuan pada setiap anggota masyarakat tentang pencegahan serta memberi pengetahuan tentang pentingnya pola hidup sehat maupun pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. 4. Faktor Psikologis Selain faktor diatas ada juga faktor psikologis, masalah seperti ini dapat muncul jika psikologis suatu masyarakat sangat lemah. Faktor psikologis juga dapat juga muncul jika beban hidup yang berat yang dirasakan oleh masyarakat khususnya yang ada di daerah perkotaan, pekerjaan yang menumpuk sehingga menimbulkan stress lalu dapat menimbulkan luapan emosi yang nantinya dapat memicu konflik antar anggota masyarakat. D. Cara mengatasi masalah sosial Adapun beberapa cara untuk mengatasi masalah sosial, yang diantaranya sebagai berikut ini: Dapat meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan. Dapat meningkatkan kesadaran sosial. Dapat menyediakan lapangan kerja yang banyak. Dapat meningkatkan pemerataan pembangunan atau fasilitas publik. Dapat mensosialisasilkan norma sosial dan nilai-nilai sosial. Dapat memberikan sanksi sosial yang tegas bagi yang melanggar, dan lain-lain Sumber : http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-masalah-sosial-dan-contohnya-maupun-penyebabnya.html&ei=I53ytvlU&lc=id-ID&s=1&m=843&host=www.google.co.id&ts=1475238034&sig=AF9NedlCnr9CJda-nRxMuE90V1dKqqY-7A

Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah S.A.W

Rahasia Bisnis Nabi Muhammad SAW Nih Ane Kasih wawasan baru, Setelah Membaca-baca Buku dapat ide untuk menulis Artikel Ini. Bertujuan untuk mengembalikan Akhlak Berbisnis di Indonesia yang sedang Sakit di Zaman ini. Dari ulah Kaum Kapitalisme Barat sehingga kita lupa akan Tuhan :sip: Ini adalah Kisah RasulAllah Muhammad SAW yang selama masa Hidupnya pernah mengalami masa kejayaan dan beliau adalah Seorang pebisnis Sukses. Beliau menjalani hidup sebagai pebisnis sukses selama 28 Tahun, mulai dari usia 12 tahun hingga 40 tahun. Dan selebihnya adalah masa keRasulan sebagai suri tauladan kita semua sebagai umat Muslim. Apa saja Nilai warisan yang bisa kita Tiru dari Rasul yang bisa kita ikuti sebagai pengikutnya, Khususnya untuk seorang Hambanya yang menjadi Pengusaha sebagai Orang yang mencari Nafkah. :sip: Semasa Mudanya RasulAllah ini Sudah berkenalan dengan Bisnis dari Usia Dini, Dimulai dari menggembala Kambing. Lalu Bisnisnya ke-Level yang lebih tinggi, Pada waktu itu Beliau masih berusia 12 Tahun dan Beliau di Ajak oleh pamannyaAbu Thalib untuk berdagang di Negeri Syam. Disitulah Awalannya Nabi Muhammad SAW mengenal Bisnis secara serius, dan Menjadi Enterprenur Sejati. Hingga beliau mendapat reputasi yang sangat baik bagi penduduk Negri tersebut. Reputasi-reputasinya adalah sebagai Orang yang Terpercaya (Al-Amin) di dalam Perdagangannya maupun di Kehidupan sehariannya. Pada usia 17 Tahun Nabi Muhammad SAW sudah di beri mandat penuh oleh pamannya untuk Berdagang dari dagangannya. Hingga usia 20 tahun beliau sudah hampir menguasai Pusat Bisnis Global di Jamannya. Kalo sekarang ( Irak, Yordania, Bahrain, Suriah, dan Yaman). Mau, tau Rahasia-rahasia Bisnis Nabi Muhammad SAW yang Hebat Itu. Hingga sekarang Masih di Gunakan dengan Prinsip-prinsip Bisnis Modern di Dunia saat ini. Dan juga mengajarkan kita sebagai Umat Muslim untuk menjadi seorang Enterprenur Sejati dan Berakhlak Sebagai Makhluk Allah SWT. Dan menjauhkan Bisnis Kita hanya dari Keuntungan Semata (KAPITALISME).… Ini Adalah Rahasia-rahasia berbisnis Ala Nabi Muhammad SAW : Cara Berpikir dan BerEtika di dalam Bisnisnya 1. Jujur di dalam Bisnisnya, Kejuran adalah syarat fundamental dalam berbisnis yang di lakukkan oleh RasullAllah Muhammad SAW. Beliau pernah melarang para pedagang untuk meletakkan barang Busuk/jelek di dalam dagangannya. dan beliau selalu memberikan barang sesuai dengan seadannya dan terbaik bagi Konsumennya. 2. Berprinsip pada nilai Illahi, Bisnis yang di lakukkan tidak terlepas dari pengawasan Tuhan. Dan menyadarkan manusia sebagai makluk Illahiyah (berTuhan). 3. Prinsip kebebasan Individu yang bertanggung Jawab, Bukan bisnis hasil dari Paksaan atau Riba. Yang menjerat kebebasan Individu. 4. Bertanggung Jawab, Bertanggung Jawab moral kepada Tuhan atas perilaku Bisnisnya maupun Orang lain/Partner Bisnisnya maupun Konsumennya. 5. Keadilan dan Keseimbangan, Keadilan dan keseimbangan sosial, bukan hanya keuntungan semata tetapi Kemitraan/bantu membantu di dalam bisnisnya (Win-Win-Solution) 6. Tidak hanya mengejar keuntungan, dan berorientasi untuk menolong orang lain, Atau WIN Win Solution. 7. Berniat baik di Bisnisnya, berniat baik adalah Aset Paling berharga oleh pelaku Bisnis selain untuk menjadi terbaik tapi bermanfaat bagi orang lain. 8. Berani mewujudkan Mimpi, RasullAllah dari seorang penggembala Kambing, berniat untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi, menjadi pedagang, lalu Manager hingga beliau mewujudkan cita-citanya menjadi Owner (Pemilik perusahaan) dengan menikahi Siti Khadijah. Beliau adalah Enterprenur Cerdas. 9. Branding/Menjaga nama baik, RasullAllah selalu menggunakan cara ini sebagai Modal Utama, Track Record sebagai orang Terpercaya (Al Amin), Justru paling di cari dan siapapun ingin bekerja sama dengannya. Sifat inilah yang Sekarang Langka di Jaman ini,Tirulah… :sip: Cara Merintis Bisnis 1. Fokus dan Konsentrasi, RasulAllah selalu Fokus terhadap bisnis yang beliau tekuni, Tidak mengerjakan bisnis yang satu ke satunya lagi sebelum beliau menyelesaikannya… 2. Mempunyai Goal dan rencana yang jelas 3. Merintis Bisnis Dari NOL, kesuksesan beliau tidak datang dalam satu malam walaupun seorang RasullAllah, tetapi harus dimulai dari langkah-langkah kecil. Dari seorang Karyawan/Salles hingga jadi Owner. Dan semua tanpa ada praktek KKN. 4. Tidak Mudah Putus Asa, beliau Berkata : Janganlah kamu berdua putus asa dari rizky selama kepalamu masih bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan merahtidak mempunyai baju, Kemudian Allah SWT memberikan rizky kepadanya (HR.Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya) 5. Berusaha Menjadi Trend Center 6. Inovatif, Semua barang yang di Jual Rasul selalu berbeda dari kompetitornya, dengan harga murah tetapi Hight Quality. 7. Memahami kondisi dan analisa Pasar 8. Kemampuan merespon strategi Pesaingnya 9. Belajar menguasai pasar, Dikisahkan Ketika beliau di Mekkah para pedagang dari kaum Quraisy yang ingin menjatuhkan Bisnisnya, dengan menjatuhkan Harga dengan tidak Wajar. Tetapi beliau menerapkan Hukum Suply&Demand, beliau menyiasati dan bersabar. Hingga semua dagangan para Kompetitornya habis semua. Rasul baru Menjual Dagangannya karena Rasul Percaya kalau jumlah Permintaan (Demand) jauh lebih tinggi dari jumlah Penawaran (Supply) di Kota itu. Tak lama kemudian Rakyat Kota tersebut membeli Barang Dagangan Rasul dengan Harga Normal, ketika rombongan Pedagang itu pulang Mekkah gempar. Semua pedagang Rugi akibat banting harga kecuali Nabi Muhammad SAW yang untung besar. Itulah kejelian melihat, menganalisis, dan memahami Pasar. Hingga menguasai Pasar yang ada. :) 10. Mampu Memanagement Organisasi secara Efektif 11. Bisa menghilangkan Mental Blocking, Atau juga yang di sebut dengan Ketakutan yang Berlebihan dalam menghadapi kegagalan usaha. Rasul selalu bisa mengalahkan diri sendiri dari hal-hal Negatif (mujahadah). 12. Mampu menarik dan meyakinkan pemilik Modal untuk ikut serta dalam bisnis yang dilaksanakannya Cara Menjalankan Bisnisnya 1. Bekerja Sama (bersinergi), Beliau bersabda “Keberkahan sesungguhnya berada dalam Jamaah. Dan, tangan Allah sesungguhnya bersama Jamaah” 2. Kerja Pintar, Kreatif dan Visioner 3. Menerapkan kesepakatan Win-Win-Solution (Saling menguntungkan, dan tidak ada yang dirugikan) 4. Bekerja dengan Prioritas 5. Tidak melakukan Monopoli 6. Selalu berusaha dan Tawakal 7. Tepat Waktu 8. Berani ambil Resiko 9. Tidak menimbun barang dagangan (ihtikar), Rasul melarang Keras pelaku Bisnis dan menyimpan barang pada massa tertentu, hanya untuk keuntungan semata. Rasul bersabda bahwa pedagang yang mau menjual barang dagangannya dengan spontan akan di beri kemudahan. Tapi penjual yang sering menimbun dagangannya akan mendapat kesusahan (Dalam HR Ibnu Majah dan Thusiy). 10. Profesional di Bisnis yang Di kelolannya 11. Selalu Bersyukur di Segala Kondisi 12. Berusaha dengan Mandiri, Tekun dan Tawakal 13. Menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliaan dalam proses interaksi bisnis 14. Melakukan bisnis berdasarkan Cinta (Passion). 15. Tidak MenZhalimi (Merugikan Orang lain) 16. Rajin Bersedekah Cara memasarkan Produk 1. Memasarkan Produk yang Halal dan Suci 2. Tidak melakukan Sumpah Palsu, 3. Tidak merpura-pura menawar dengan harga tinggi, Agar orang lain tertarik 4. Melakukan timbangan dengan benar 5. Tidak menjelekkan bisnis Orang lain, Beliau bersabda ” Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” (HR. Muttafaq ‘alaih) 6. Pintar beriklan/Promosi, Rasul hafal betul dimana ada Bazaar di suatu tempat tertentu. Sehingga makin banyak orang mengenal beliau dan barang dagangannya. 7. Transparansi (keterbukaan), Beliau bersabda “Tidak dibenarkan seorang Muslimin menjual satu-satu jualannya yang mempunyai aib, sebelum dia menjelaskan aibnya” (HR. Al-Quzuwaini) 8. Mengutamakan pelanggan (Customer Satisfaction) 9. Networking (Jejaring) di wilayah lain 10. Cakap dalam berkomunikasi dan bernegosiasi (tabligh) 11. Tidak http://rahasiabisnisrasulullah-sofyan.blogspot.co.id/

Selasa, 27 September 2016

Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok sosial adalah merupakan sekumpulan atas sekelompok orang yang ada di masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesuakaan yang sama (hobbi, pekerjaan, aktivitas, fans dsb). Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial menurut para ahli. 1. Menurut Soerjono Soekanto Pengertian dari Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. 2. Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotannya dan saling berinteraksi. 3. Menurut George Homans Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik. 4. Menurut wikipedia, kelompok sosial adalah dalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Contoh-contoh Kelompok Sosial Berikut ini ada beberapa contoh kelompok sosial yang ada di masyarakat, apabila anda disuruh menyebutkan contoh kelompok sosial yang ada di masyarakat, sebaiknya anda kasih tambahan berupa daerahnya, misal saja kelompok sosial ibu ibu pkk, anda tambah tu, jadi kelompok sosial ibu ibu pkk desa anda. Sehingga lebih jelas, begitu juga dengan contoh yang lainnya. Dan yang saya sebutkan di bawah ini hanyalah contoh dan hanya fiktif belaka, di dunia nyata saya ngak tau komunitasnya ada atau ngak. Kelompok Sepeda Onthel Yogyakarta Komunitas Pecinta Google Fatinistic Yogyakarta (kelompok penggemar Fatin) Remaja Masjid Al-Hikmah Sleman Karang Taruna Kelompok Ronda Malam Minggu Kelompok Pecinta Ular Kelompok Sosial Arisan ibu ibu Minggu Wage Komunitas Pecinta Alam Komunita Pedagang Jujur yang suka facebook Ibu ibu PKK Persatuan Ojek Desa Ular Panjang Kelompok Futsal Ibu ibu Komunitas Senam Sehat Hari Minggu Komunitas Pemuda Ganteng Banget Komunitas Orang Gundul Kelompok Sosial Peduli Bersam Kelompok Relawan Dengan Senang Hati Kumpulan Pecinta Jangka Sorong Dan lain Sebagainya contoh-kelompok-sosial Contoh Kelompok Sosial di Masyarakat Ciri-ciri Kelompok Sosial Menurut Soerjono Soekato, suatu himpunan manusia atau yang dikatan sebagai kelompok sosial memiliki ciri kurang lebih sebagai berikut : Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. Bersistem dan berproses. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan anggotannya dalam melaksanakan perannya Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya Memiliki kepentingan bersama. Baca artikel selanjutnya tentang kelompok sosial : Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Mutikultural Atau baca yang ini : Pengertian dan bentuk-bentuk interaksi sosialPengertian Kelompok Sosial Gambar disamping, adalah salah satu contoh kelompok sosial yang ada di masyarakat, yakni kelompok sosial onthel yang ada di jogja, mereka bersatu dengan kesamaan suka dengan onthel dan bersepeda serta saling berinteraksi di dalam kelompok tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan pengertian daripada kelompok sosial. Kelompok sosial adalah merupakan sekumpulan atau sekelompok orang yang ada di masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesuakaan yang sama (hobbi, pekerjaan, aktivitas, fans dsb). Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial menurut para ahli. 1. Menurut Soerjono Soekanto Pengertian dari Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. 2. Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotannya dan saling berinteraksi. 3. Menurut George Homans Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik. 4. Menurut wikipedia, kelompok sosial adalah dalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Contoh-contoh Kelompok Sosial Berikut ini ada beberapa contoh kelompok sosial yang ada di masyarakat, apabila anda disuruh menyebutkan contoh kelompok sosial yang ada di masyarakat, sebaiknya anda kasih tambahan berupa daerahnya, misal saja kelompok sosial ibu ibu pkk, anda tambah tu, jadi kelompok sosial ibu ibu pkk desa anda. Sehingga lebih jelas, begitu juga dengan contoh yang lainnya. Dan yang saya sebutkan di bawah ini hanyalah contoh dan hanya fiktif belaka, di dunia nyata saya ngak tau komunitasnya ada atau ngak. Kelompok Sepeda Onthel Yogyakarta Komunitas Pecinta Google Fatinistic Yogyakarta (kelompok penggemar Fatin) Remaja Masjid Al-Hikmah Sleman Karang Taruna Kelompok Ronda Malam Minggu Kelompok Pecinta Ular Kelompok Sosial Arisan ibu ibu Minggu Wage Komunitas Pecinta Alam Komunita Pedagang Jujur yang suka facebook Ibu ibu PKK Persatuan Ojek Desa Ular Panjang Kelompok Futsal Ibu ibu Komunitas Senam Sehat Hari Minggu Komunitas Pemuda Ganteng Banget Komunitas Orang Gundul Kelompok Sosial Peduli Bersam Kelompok Relawan Dengan Senang Hati Kumpulan Pecinta Jangka Sorong Dan lain Sebagainya contoh-kelompok-sosial Contoh Kelompok Sosial di Masyarakat Ciri-ciri Kelompok Sosial Menurut Soerjono Soekato, suatu himpunan manusia atau yang dikatan sebagai kelompok sosial memiliki ciri kurang lebih sebagai berikut : Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. Bersistem dan berproses. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan anggotannya dalam melaksanakan perannya Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya Memiliki kepentingan bersama. Baca artikel selanjutnya tentang kelompok sosial : Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Mutikultural Atau baca yang ini : Pengertian dan bentuk-bentuk interaksi sosial Sumber:http://www.kitapunya.net/2014/02/pengertian- contoh-ciri-ciri-kelompok-sosial.html?m=1